dokumentasi keluarga berencana

Pendokumentasian Manajemen Kebidanan pada Keluarga Berencana
Langkah 1. Pengkajian Data
Data yang harus dikumpulkan pada calon / akseptor Keluarga Berencana (KB), meliputi: biodata/identitas baik pasien maupun suami/keluarga, data subjektif dan data objektif, yang terdiri atas pemeriksaan fisik, pemeriksaan panggul dan pemeriksaan laboratorium/penunjang lainnya. Biodata yang dikumpulkan dari pasien dan suami/keluarganya, meliputi: nama, umur, agama, suku/bangsa, pendidikan, pekerjaan dan alamat lengkap.
Data subjektif dan data objektif harus dibedakan menjadi akseptor kunjungan awal dan pasien kunjungan ulang. Akseptor kunjungan awal (calon akseptor KB) adalah pasien yang belum pernah menggunakan alat kontrasepsi setelah abortus atau melahirkan dan berencana memakai alat/ metode kontrasepsi. Akseptor kunjungan ulang (akseptor KB), dibedakan menjadi kunjungan ulang karena akseptor ingin kontrol alat kontrasepsi desertai atau tanpa keluhan sehubungan dengan alat kontrasepsi yang digunakan, atau kunjungan ulang dalam rangka mendapatkan rangkaian obat kontrasepsi yang digunakan sesuai jadwal, serta akseptor KB yang ingin melepas/berhenti menggunakan metode/ alat kontrasepsi.
Data subjektif dari calon / akseptor KB, yang harus dikumpulkan, meliputi:
a.       Keluhan utama / alas an dating ke institusi pelayanan kesehatan dan kunjungan saat ini apakah kunjungan pertama atau kunjungan ulang.
b.      Riwayat perkawinan, terdiri atas: status perkawinan, perkawinan ke, umur klien saat perkawinan dan lama perkawinan.
c.       Riwayat menstruasi, meliputi: HPMT, siklus menstruasi, lama menstruasi, disminorhroe, perdarahan pervaginam dan fluor albus.
d.      Riwayat obstetric Para (P)…. Abortus (Ab)…. Anak hidup (Ah)…., meliputi:pendarahan pada kehamilan,persalinan dan nifas yang lalu,hipertensi dalam kehamilan,persalinan dan nifas yang lalu,BB lahir kurang dari 2500 gram atau lebih dari 4000 gram serta masalah selama kehamilan,persalinan dan nifas yang lalu.
e.       Riwayat Keluarga Berencana,meliputi:jenis metode yang di pakai,waktu,tenaga dan tempat saat pemasangan dan berhenti,keluhan/alasan berhenti.
f.       Riwayat Kesehatan,meliputi:riwayat penyakit sistemik yang sedang/pernah di derita (penyakit jantung,hipertensi,DM,TBC,ginjal,asma,epilepsi,hati,malaria,penyakit kelamin,HIV/AIDS),riwayat penyakit sistemik keluarga,riwayat penyakit ginekologi,dan riwayat penyakit sekarang.
g.      Riwayat Kecelakaan,operasi,alergi obat/makanan.
h.      Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari,meliputi:pola nutrisi(makan dan minum),eliminasi(BAB dan BAK),personal hygiene,aktivitas dan istirahat.
i.        Keadaan Psikososial.meliputi:pengetahuan dan respon pasien terhadap semua metode/alat kontrasepsi dan/atau kontrasepsi yang digunakan saat ini,keluhan/kondisi yang dihadapi saat ini,jumlah keluarga di rumah,respon keluarga terhadap metode/alat kontrasepsi dan/atau kontrasepsi yang di gunakan saat ini,dukungan keluarga,pengambilan keputusan dalam keluarga dan pilihan tempat mendapatkan pelayanan KB.
Data obyektif dari calon/akseptor KB,yang harus di kumpulkan,meliputi:
a.      Pemeriksaan fisik,meliputi:
1.      Keadaan umum,meliputi:kesadaran,keadaan emosi dan postur badan pasien selama pemeriksaan,BB.
2.      Tanda-tanda Vital:tekanan darah,susu badan,frekuensi denyut nadi dan pernapasan.
3.      Kepala dan leher,meliputi:edema wajah,mata(kelopak mata pucat,warna sclera),mulut(rahang pucat,kebersihan,keadaan gigi(karies,karang,tonsil),leher(pembesaran kelenjar tiroid,pembuluh limfe).
4.      Payudara,meliptuti:bentuk dan ukuran,hiperpigmentasi areola,keadaan putting susu,retraksi,  adanya benjolan/ masa yang mencurigakan, pengeluaran cairan dan pembesaran kelenjar limfe.
5.      Abdomen, meliputi : adanya bentuk, adanya bekas luka, benjolan/ masa tumor, pembesaran hepar, nyeri tekan.
6.      Ekstremitas, meliputi : edema tangan, pucat atau ikterus pada kuku jari, varises berat atau pembengkakan pada kaki, edema yang sangat pada kaki.
7.      Genetalia,meluputi : luka, varises, kondiloma, cairan ( warna, konsistensi, jumlah, bau, keluhan gatal/ panas), keadaan kelenjar bartholini ( pembengkakan, cairan, kista ), nyeri tekan, hemoroid dan kelainan lain.
8.      Punggung, adanya kelainan bentuk atau tidak.
9.      Kebersihan kulit, adakah ikterus.
b.      Pemeriksaan ginekologi
Inspekulo, meliputi : keadaan servik ( cairan / darah, luka / peradangan / tanda-tanda keganasan) , keadaan dinding vagina( cairan / darah, luka ), posisi benang IUD ( bagi akseptor KB IUD)
Pemeriksaan bimanual untuk mencari letak servik, adakah dilatasi dan nyeri tekan / goyang. Palpasi uterus untuk menentukan ukuran, bentuk dan posisi, mobilitas, nyeri, adanya masa atau pembesaran. Apakah teraba masa di adneksa dan adanya kulkus genitalia.
c.       Pemeriksaan penunjang
Pada kondisi tertentu, calon / akseptor KB harus menjalani beberapa pemeriksaan penunjang untuk melengkapi data yang telah dikumpulkan dan keperluan menegakkan adanya kehamilan, maupun efek samping / komplikasi penggunaan kontrasepsi. Beberapa pemeriksaan laboratorium yang harus dilakukan pada calon atau akseptor KB, dalah pemeriksaan tes kehamilan, USG, radiologi untuk memastikan posisi IUD atau impland, kadar haemoglobin, kada gula darah dan lain – lain. 
Langkah 2. Interpretasi Data Dasar
Pada langkah ini dilakukan identifikasi yang benar terhadap diagnosis atau masalah dan kebutuhan klien berdasarkan data – data yang telah dikumpulkan.  Data dasar yang telah dikumpulkan diinterpretasikan sehingga ditemukan masalah atau diagnosis yang spesifik. Contoh : diagnosis : P1 Ab 0 Ah 1 umur ibu 23 tahun, umur anak 2 bulan, menyusui, sehat, ingin menggunakan alat kontrasepsi.
Masalah :
a.       Takut dan tidak mau menggunakan IUD.
b.      Ibu ingin menggunakan metode pil kontrasepsi, tetapi mersa berat jika harus minum rutin setiap hari.
Kebutuhan :
a.       Konseling tentang metode KB umtuk menjarangkan kehamilan.
b.      Motivasi untuk menggunakan metode yang tepat untuk menjarangkan kehamilan.
    
      Langkah 3. Mengidentifikasi Diagnosis atau masalah potensial
Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah atau diagnosis potensial lain berdasarkan rangkaian masalah dan diagnosis yang telah diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan dilakukaqn pencegahan, sambil mengamati klien bidan diharapkan dapat bersiap-siap bila diagnosis  / masalah potensial ini benar-benar terjadi.
Contoh :
Diagnosis potensial : Hipermenorrea karena komplikasi pemakaian IUD potensial terjadi anemia.
Masalah potensial : jangan lupa minum pil 3 hari berturut-turut potensial terjadi kegagalan.

Langkah 4. Mengidentifikasi dan Menetapkan Kebutuhan yang Memerlukan  Penanganan Segera
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter dan tau untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan lain sesuai dengan kondisi klien. Langkah ke-4 mencerminkan kesinambungan  dari proses manajemen kebidanan. Beberapa data mungkin mengidentifitkasikan situasi yang gawat dan bidan harus bertindak segera untuk keselamatan jiwa calon atau akseptor KB.
Dari data yang dikumpulkan dapat menunjukkan suatu situasi yang memerlukan tindakan segera sementara yang ;lain harus menunggu intervensi dari dokter, misalnya perdarahan pervaginam yang hebat akibat efek samping IUD. Adanya hipermenorroea setiap menstruasi, mengharuskan bidan untuk cepat bertindak antara lain memperbaiki keadaan umum akseptor dan bila perlu pertimbangan segera menggan ti metode kontrasepsi untuk mencegah akseptor kehilangan darah lebih banyak dan anemia.

Langkah 5. Merencanakan asuhan yang menyeluruh
Pada langkah ini dilakukan perencanaan yang menyeluruh, ditentukan langka-langkah sebelumnya.  Langkah ini merupakan lanjutan manajemen terhadap diagnosis atau masalah yang telah diidentifikasi atau diantisipasi, pada langkah ini informasi atau data dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi.
Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa yang sudah teridentifikasi dari kondisi klien atu dari setiap masalah yang berkaitan tetapi juga dari kerangka pedoman antisipasi terhadap wanita tersebut, seperti apa yang yang diperkirakan akan terjadi berikutnya, apakah dibutuhkan penyuluhan, konseling dan apakah perlu merujuk klien bila ada masala-masalah yang berkaitan dengan social ekonomi, cultural, atau masalah psikologis.
Dengan perkataan lain asuhan terhadap wanita tersebut sudah mencakup setiap hal yang berkaitan dengan semua aspek asuhan. Setiap rencana asuhan haruslah disetujui oleh kedua belah pihak, bidan dan klien, agar dapat dilaksanakan dengan efektif karena merupakan bagian dari pelaksanaan rencana tersebut. Oleh karena itu, pada langkah ini tugas bidan adalah merumuskan rencana asuhan sesuai dengan hasil pembahasan rencana bersama klien, kemudian memuat kesepakatan sebelum melaksanakannya.
Semua keputusan yang dikembangkan dalam asuhan menyeluruh ini haruslah rasional dan benar-benar validberdasarkan pengetahuan dan teori yang up to date serta sesuai dengan sumsi tentang apa yang akan atau tidak akan dilakukan klien. Rasional berarti tidak berdasarkan asumsi, tetapi sesuai dengan keadaan klien dan pengetahuan teori yang benar dan memadai atau berdasarkan suatu data dasar yang lengkap dan tidak berbahaya.
Langkah 6. Melaksanakan perencanaan
Pada langkah ini  bidan melaksanakan atau mengarahkan rencana asuhan secara efektif dan aman. Pelaksaan asuhan ini sebagian dilakukan oleh bidan, sebagian oleh klien sendiri atau oleh petugas kesehatan lainnya. Walau bidan tidak melaksanakan seluruh asuhan sendiri, tetapi dia tetap memiliki tanggung jawab untuk mengarahkan pelaksaannya (miisalnya memantau rencananya benar-benar terlaksana).
Bila perlu berkolaborasi dengan dokter misalnya karena adanya komplikasi. Manajemen yang efisien berhubungan dengan waktu, biaya serta peningkatan mutu asuhan. Kaji ulang apakah semua rencana telah dilaksanakan.

Langkah 7. Evaluasi
Pada langkah ini dievaluasikan keefektifan asuhan yang telah diberikan, apakah telah memenuhi kebutuhan asuhan yang telah teridentifikasi dalam diagnosis maupun masalah. Pelaksaan rencana asuhan tersebut dapat dianggap efektif apabila anak menunjukkan pertumbuhan dan perkembangan yang lebih baik, terjadi pencapaian dalam tugas perkembangan sesuai dengan kelompok usia dan ukuran fisik sesuai dengan batas ideal anak.
Ada kemungkinan bahwa sebagian rencana tersebut terlaksana dengan efektif dan mungkin sebagian belum efektif. Karena proses manajemen asuhan ini merupakan suatu kegiatan yang berkesinambungan maka perlu evaluasi, kenapa asuhan yang diberikan belum efektif. Dalam hal ini mengulang kembali dari awal setiap asuahn yang belum efektif, melalui proses manajemen untuk mengidentifikasi mengapa proses tersebut tidak efektif serta melakukan penyesuaian dan modifikasi apabila memang diperlukan. Langkah-langkah proses manajemen umumnya merupakan pengkajian yang memperjelas proses berpikir yang mempengaruhi tindakan serta berorientasi pada proses klinis, karena proses manajemen  tersebut berlangsung di dalam situasi klinik.
Manajemen kebidanan yang terdiri  dari tujuh langkah ini merupakan proses berpikir dalam mengambil keputusan klinis dalam memberikan asuhan kebidanan yang dapat diaplikasikan / diterapkan dalam seetiap situasi.

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA KELUARGA BERENCANA
1.      Pengumpulan Data Dasar
A.    Data Subjektif
Biodata
Ibu                                                                                          
Nama               : Ny.W                                                                                   
Umur               : 26 tahun                                                                                
Agama             : Islam                                                                                     
Suku/bangsa    : Jawa/Indonesia                                                                    
Pendidikan      : SMA                                                                                    
Pekerjaan         : Ibu Rumah Tangga                                                              
Alamat            : jl. Singkong                                                                         
No. telp           : -                                                                     -

Suami
nama     : Tn.N   
umur     :  29 tahun
  agama   :  islam
suku/bangsa  : jawa/indonesia
pendidikan   : SMA 
pekerjaan    : wiraswasta
alamat         : jl.singkong

1.Kunjugan saat ini                                          
alasan datang  : Untuk memasang KB Implan
2.Riwayat Perkawinan
kawin 1 kali.Kawin umur 25 tahun.
Dengan suami sekarang 1 tahun 4 bulan.
3.Riwayat Menstruasi
Menarche umur 14 tahun.siklus 28 hari.Teratur. Lama 5-7 hari.
Sifat darah : encer.Bau khas Fluor albus tidak ada.Dismenorroe tidak ada.Banyaknya 50 cc.
HPM 28 agustus 2011
4.Riwayat kehamilan,persalinan dan nifas yang lalu.
P1                      Ab 0                         Ah1
               No
Kehamilan
Persalinan
Bayi
Nifas
Cara
Tempat
Komplikasi
Penolong
Tgl.lahir/
Umur
Usia
Kehamilan
Ibu
Bayi
Pb/BB
Jenis
Klmn
Umur
Skrng
Laktasi
penyulit
1
23-2-2011
Aterm
Spontan
Klinik
Bidan
Tidak
Ada
Tidak
ada
Bidan
45cm/
3100g
Laki-
Laki
1 bln
Ada
Tidak
Ada
5.Riwayat Kesehatan
no
Jenis
Kontrasepsi
Mulai Memakaianti
Berganti/ ganti Cara
Tanggal
Oleh
Tempat
Keluhan
Tanggal
Oleh
Tempat
Alas an
1
Implant
1-8-2011
Bidan
Klinik
Bidan
Tidak
Ada
B E L U M
6. Riwayat Kesehatan
a. .Penyakit Sistemik yg pernah/sedang diderita
                                    tidak ada
b.Penyakit yang pernah / sedang di derita keluarga
                                    tidak ada
c.Riwayat penyakit Ginekologi
                                    tidak ada
7.Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari
a. Pola nutrisi                          Makan                         Minum
Frekuensi                                 tidak dikaji                  tidak dikaji
Macam                                                tidak dikaji                  tidak dikaji
Jumlah                                     tidak dikaji                  tidak dikaji
Keluhan                                   tidak dikaji                  tidak dikaji
b. pola eliminasi                      BAB                            BAK
Frekuensi                                 tidak dikaji                  tidak dikaji
Warna                                      tidak dikaji                  tidak dikaji
Bau                                          tidak dikaji                  tidak dikaji
Konsistensi                              tidak dikaji                  tidak dikaji
Jumlah                                     tidak dikaji                  tidak dikaji
c.Pola Ativitas
Kegiatan sehari-hari : melakukan pekerjaan rumah
tangga Istirahat/Tidur : Siang 1-2 jam,malam 8-9  jam,tidak ada keluhan.
d. Seksualitas                          : Frekuensi 3-4 kali seminggu
 Keluhan                                  : tidak ada
e.Personal Hygiene
Kebiasaan mandi                                             : 3 kali sehari
Kebiasaan membersihkan alat kelamin           : saat mandi, sehabis BAK dan BAB
Kebiasaan mengganti pakaian dalam              : 3 kali sehari
Jenis pakaian dalam yang digunakan              : katun
8.Keadaan Psiko Sosial Spiritual
a.Pengetahuan Ibu tentang alat kontrasepsi
ibu mengetahui beberapa jenis alat kontrasepsi antara lain IUD, IMPLANT, SUNTIK, PIL, KONDOM, dan STERILISASI.
b.Pengetahuan Ibu tentang alat kontrasepsi yang dipakai sekarang.
Ibu mengetahui salah satu efek samping KB Implant adalah tidak dating haid dan ibu tidak merasa terganggu kerena tidak berbahaya.         
c.Dukungan suami / keluarga
suami sangat mendukung ibu menggunakan kontrasepsi implant karena tidak mengganggu hubungan seksual.
B. DATA OBJEKTIF
1.Pemeriksaan Fisik
a.Keadaan Umum baik,                      kesadaran compocmenthis
b.Tanda Vital
Tekanan darah             : 120/80 mmHg
Nadi                            : 80 kali / menit
Pernafasan                   : 24 kali / menit
Suhu                            : 37 •C
Bb                               : 55 kg
c.Kepala dan leher
Hiperpigmentasi          : tidak tampak hiperpigmentasi pada wajah dan leher
Mata                            : simetris,sklera putih ,konjungtiva merah muda
Mulut                          : bersih,bibir merah muda,lembab.
Leher                           : tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid & vena jugularis.
d.Payudara
Bentuk                                    : simetris,tidak ada pembesaran
Putting susu                : menonjol bersih
Massa/tumor                : tidak teraba
e. Abdomen
bentuk                         : bentuk supel, tidak tampak pembesaran
bekas luka                   : tidak ada
massa/tumor                : tidak ada
f.Ekstremitas
Edema                         : tidak ada
Varices                        : tidak ada
Refleks patella                        : positif ( +) ka/ki
g.Genetalia luar
Tanda Chadwick         : tidak ada
Varices                        : tidak ada
Bekas Luka                 : tidak ada
Kelenjar Bartholini      : tidak ada peradangan & kista
Pengeluaran                 : tidak ada
h.Anus                         : Tidak ada hemoroid
2.Pemeriksaan Dlam / Ginekologis
            Tidak dilakukan
3.Pemeriksaan Penunjang
            Tidak Dilakukan
II. Interpretasi Data Dasar
Diagnosa                     : akseptor baru kb implan.
Dasar                           : P 1     Ab 0    Ah 1, 26 tahun
Masalah                       : tidak ada
Kebutuhan                  : tidak ada.
III. Masalah Potensial
                                    Tidak ada
IV. Tindakan Potensial
                                    Tidak ada
V. Planning
§  Beritahu keuntungan dan kerugian implant
§  Persiapan alat
§  Pemasangan implant
§  Beritahu kapan Kunjung ulang
§  Beri obat-obatan
VI. Implementasi
Ø  Memberitahu kepada ibu keuntugan dan efek samping  implant yaitu :
Keuntugan kontrasepsi :        
-     Aman dipakai saat menyusui
-          Kesuburan cepat kembali setelah implant dicabut
-          Perlindungan jangka panjang (sampai 5 tahun)
-          Tidak mengganggu kegiatan seksualitas/senggama
-          Klien hanya perlu kembali ke klinik bila ada keluhan
-          Dapat dicabut setiap saat sesuai dengan kebutuhan
-          Bebas dari pengaruh esterogen
-          Tidak memerlukan pemeriksaan dalam
Keuntugan Nonkontrasepsi :
-          Mengurangi nyeri haid
-          Mengurangi jumlah haid
-          Mengurangi/memperbaiki anemia
-          Melindungi terjadinya kanker endometrium
-          Menurunkan angka kejadian kelainan jinak payudara
-          Melindungi diri dari beberapa penyebab penyakit radang panggul
Efek  samping:-     nyeri payudara
-          Kegemukan/penambahan berat badan
-          Tidak datang haid
-          Sakit kepala/
-          Efek-efek ini tidak berbahaya dan akan hilang dengan sendirinya.
Ø  Melakukan pemasangan kb implant pada ibu,
Ø  Pemberian obat-obatan pasca pemasangan implan
Ø  Jadwal kunjungan ulang :
Klien tidak perlu kembali ke klinik, kecuali ada masalah kesehatan atau klien ingin mencabut implan. Klien dianjurkan kembali ke klinik tempat implant dipasang bila ditemukan hal-hal sebagai berikut :
·         Tidak haid yang disertai nyeri perut bagian bawah.
·         Pendarahan yang banyak dari kemaluan
·         Rasa nyeri pada lengan
·         Luka bekas insisi mengeluarkan darah atau nanah.
·         Ekspulsi dari batang implan.
·         Sakit kepala hebat atau penglihatan menjadi kabur
·         Nyeri dada hebat
·         Dugaan adanya kehamilan.
VII. Kesimpulan
Ø  Ibu mengetahui keuntungan dan efek samping dari kontrasepsi implant.
Ø  Pemasangan implant pada ibu berhasil dilakukan.
Ø  Ibu telah mendapatkan obat-obatan seperti :
·         Antibiotik        : amoksisilin
·         Antipiretik       : asam mefenamat
·         Ctm
·         Vit C
Ø  Ibu telah mengetahui kapan saja jadwal kunjungan ulang.































































































Tidak ada komentar:

Posting Komentar